Buku Terbaik 2017

Di tahun 2017 aku membaca 56 buku—jumlah paling banyak yang kubaca dalam setahun. Fiksi dan nonfiksi. Dari novel klasik pra-kemerdekaan, kisah biografi, cerita distopia, sejarah, hingga sains populer. Dari deretan buku itu, beberapa cukup menonjol, menurutku tentunya, sehingga layak masuk dalam tulisan ini. Here we go …

*Urutan tidak menunjukkan preferensi

Continue reading

Saya dan Agatha Christie

books

KISAH saya dengan Agatha Christie dimulai pertengahan tahun lalu. Novel pertama yang saya baca adalah Pembunuhan atas Roger Ackroyd. Saya beruntung mendapatkan judul itu di rak sebuah toko buku. Penceritaan yang menarik ditambah pelaku yang tak disangka-sangka membuat saya jatuh hati pada novel yang ditulisnya. Kemudian saya mencari judul-judul yang sekiranya bagus dan mulai mengoleksinya.

And Then There Were None adalah judul favorit saya. Sangat sulit menemukan novel ini dan saya bersyukur mendapatkannya walau dalam kondisi bekas. Hercule Poirot adalah karakter yang saya sukai. Walaupun detektif Belgia ini agak angkuh namun otaknya jenius dan cermat memperhatikan detil yang tidak terlihat.  Continue reading

Review: And Then There Were None (Lalu Semuanya Lenyap)

cover

 

SEPULUH orang dengan latar belakang yang berbeda-beda diundang ke suatu pulau terpencil oleh seseorang yang tak dikenal. Masing-masing dari mereka menyimpan sebuah rahasia. Mereka mengira akan menjalani liburan musim panas yang indah. Namun keadaan berubah mencekam saat seseorang terbunuh. Satu demi satu. Seperti sajak anak Negro.

Pulau terpencil, rumah besar, dan tiap orang yang menyimpan rahasia adalah unsur yang membuat premis cerita ini begitu menarik. Hal yang membuat And Then There Were None berbeda dengan novel-novel Agatha Christie yang lain adalah suasana tegang dan hidup langsung terasa mulai halaman pertama. Alur yang cepat membuat setiap lembar halaman juga cepat berganti. Dan seiring cerita bergulir tingkat ketegangan terus meningkat. Continue reading

Review Buku: Pembunuhan atas Roger Ackroyd

 

Agatha

Sebagai penggemar cerita detektif atau fiksi kriminal, saya sangat menyukai kisah Sherlock Holmes. Bisa jadi kisah karangan Sir Arthur Conan Doyle itulah yang menjadi awal ketertarikan saya terhadap cerita-cerita detektif. Dulu (sampai sekarang) manga seperti Detektif Conan dan Detektif Kindaichi adalah favorit saya. Seri novel Trio Detektif karya Alfred Hitchcock juga sering saya baca. Namun belum pernah sekalipun saya menamatkan novel Agatha Christie.

Dalam ranah cerita fiksi kriminal atau misteri, nama Agatha Christie sama tenarnya dengan Sir Arthur Conan Doyle dan Alfred Hitchcock. Agatha Christie juga salah satu penulis yang karyanya paling laku sepanjang masa. Ketika berkunjung ke sebuah toko buku, saya cukup beruntung mendapati salah satu karya Christie yang terkenal Pembunuhan Atas Roger Ackroyd berada di rak. Dalam situs review buku Goodreads, Pembunuhan Atas Roger Ackroyd bersama Sepuluh Anak Negro dan Pembunuhan di Atas Orient Express adalah tiga novel Christie dengan rating paling tinggi. Continue reading