Review: And Then There Were None (Lalu Semuanya Lenyap)

cover

 

SEPULUH orang dengan latar belakang yang berbeda-beda diundang ke suatu pulau terpencil oleh seseorang yang tak dikenal. Masing-masing dari mereka menyimpan sebuah rahasia. Mereka mengira akan menjalani liburan musim panas yang indah. Namun keadaan berubah mencekam saat seseorang terbunuh. Satu demi satu. Seperti sajak anak Negro.

Pulau terpencil, rumah besar, dan tiap orang yang menyimpan rahasia adalah unsur yang membuat premis cerita ini begitu menarik. Hal yang membuat And Then There Were None berbeda dengan novel-novel Agatha Christie yang lain adalah suasana tegang dan hidup langsung terasa mulai halaman pertama. Alur yang cepat membuat setiap lembar halaman juga cepat berganti. Dan seiring cerita bergulir tingkat ketegangan terus meningkat. Continue reading