“If a human disagrees with you, let him live. In a hundred billion galaxies, you will not find another.” – Carl Sagan
Buku yang ditulis oleh Carl Sagan ini terbit pada 1980. Buku ini adalah pelengkap dari seri televisi Cosmos yang mengudara pada tahun yang sama. Sayang, buku versi bahasa Indonesia yang terbit pada 1996 memuat gambar tidak sebanyak versi aslinya. Topik sentral Kosmos adalah astronomi. Namun buku ini mencakup berbagai cabang keilmuan lainnya mulai matematika, biologi, biokimia, sejarah hingga proses evolusi.
Buku ini mengisahkan perjalanan manusia untuk memahami alam semesta. Untuk memahami alam semesta manusia membutuhkan sesuatu yang disebut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan atau sains selalu berkembang dari masa ke masa. Apa yang kita lakukan selalu berhubungan dengan sains.
Pada abad ke-3 SM, Erasthotenes, seorang ahli di Iskandariah, Mesir, mampu menghitung keliling Bumi, dengan kesalahan beberapa persen, dengan metode sederhana. Penemuan itu memicu banyak penjelajahan ke berbagai penjuru Bumi. Iskandariah saat itu menjadi pusat perniagaan, riset, dan kebudayaan. Banyak pemikir lahir di sana, diantaranya Archimedes, Hipparchus, Euclid, Ptolomeus, dan Herophilus. Sayang, pada abad ke-5 Masehi perpustakaan Iskandariah yang menyimpan ratusan ribu lontar berisi berbagai macam ilmu pengetahuan terbakar tak bersisa. Continue reading →